GEOGRAFI POLITIK & GEOPOLITIK
GEOGRAFI POLITIK
- Geografi politik sebenarnya merupakan salah satu bentuk telaah geografi sosial yang tertua.
- Dua faktor yang menjadikan geografi politik terkebelakang perkembangannya (isi ilmiahnya) adalah :
- Usianya yang amat tua dan tak terpelihara.
- Munculnya gagasan imperialistis yang menempeli geografi poltik.
- Perhatian utama dari telaah geografi politik terbatas pada sebab-sebab terjadinya pembagian permukaan bumi secara politik keruangan.
- Geografi politik bertugas mempelajari geografi dari unit-unit politik, dan ini bervariasi menurut luas atau tipe unit,
- Geografi politik juga mempelajari saling pengaruh yang terdapat diantara nasion-nasion sejauh latar belakang geografis ikut berperan di dalamnya.
- Menurut Schat, geografi politik mengkaji tata ruang politik atau organisasi keruangan dari politik.
GEOPOLITIK
§ Geopolitik berbeda dengan
geografi politik.
§ Geopolitik mempelajari ruang
dari sudut pandangan negara, sedang geografi politik mengkaji negara
dari sudut pandangan keruangan.
§ Menurut Otto Maul, geopolitik
dalam menelaah negara :
1.
Tidak
berdasarkan pada konsep yang statis, melainkan yang hidup.
2.
Berdasarkan
relasinya dengan lingkungannya yaitu ruangnya.
3.
Berusaha
memecahkan masalah berdasarkan relasi spasial (kebutuhan negara akan ruang).
§ Tujuan geopolitik adalah
meneliti syarat-syarat kehidupan negara sehingga pengetahuan yang diperoleh
dapat diterapkan pada tindakan-tindakan politis
MENURUT BEBERAPA AHLI
1. Haushofer & Kjellen (dari
Jerman)
§ Negara merupakan suatu
organisme, yaitu makhluk hidup.
§ Organ-organ (anggota tubuhnya)
adalah bahasa, tentara, aparatur pemerintahan, perbatasan, sedang manusia
dianggap sebagai sel-selnya.
§ Suatu negara jadinya dapat lahir,
tumbuh dewasa dan akhirnya akan mati kecuali yang mampu meremajakan diri.
§ Negara dapat berkembang biak,
meluaskan wilayahnya dan membuka koloni-koloninya.
§ Pada masa tua juga dapat terkena
penyakit dan memerlukan pengawasan sehingga lahirlah protektorat dan jajahan.
2. Darwin & Raztel
§ Darwin yang terkenal dengan teorinya
tentang seleksi alam (natural selection) dan perjuangan hidup (struggle for
life).
§ Teori ini oleh Raztel lebih
ditekankan pada aspek ruang.
§ Perjuangan hidup diantara
negara-negara adalah perjuangan memperebutkan Lebensraum yaitu ruang
hidup. Negara yang menang adalah pihak yang terkuat (the survival of the
fittest), dalam artian hukum rimba.
§ Menurutnya, negara yang wajar
adalah yang agresif dan mendambakan perluasan wilayah, sehingga perang bukanlah
perilaku yang biadab akan tetapi menandakan hadirnya peradaban yang tinggi.
§ Kekuatan suatu negara ditentukan
oleh kekuatan politiknya atau kemauan politiknya.
Determinisme Geografis
- Faktor yang menentukan sekali perilaku organisme negara adalah lingkungan geografisnya.
- Hasil dari geopolitik terwujud pada hukum-hukum yang sederhana yang mudah ditangkap oleh masyarakat biasa.
- Tetapi dalam telaahnya geopolitik memperlihatkan kelemahannya, karena bukan ilmu yang menjadi dasar melainkan ideologi imperialistis sehingga dianggap sebagai ilmu yang semu atau palsu.
DEFINISI GEOGRAFI POLITIK
BERDASARKAN PENDEKATAN KHOROLOGIS
§ Dikshit mengemukakan, geografi
politik: suatu analisis geografis dari gejala politik atau ilmu yang
mempelajari keseiringan spatial dari politik.
§ Setiap gejala politik
(pengorganisasian ruang secara politis) pada tingkat apapun dianggap menjadi
pokok bahasan yang sah dalam geografi politik, dengan syarat:
1. Selama itu memiliki komponen
teritorial
2. Teknik analisanya relevan dengan
penelaahannya
§ Dalam arti sempit, geografi
politik sebenarnya menelaah suatu negara (nation state), yang berfungsi untuk
melindungi, mengasuh, mengekspresikan secara politis lembaga-lembaga ideologi
serta cita-cita yang mencirikan suatu bangsa.
§ Menurut Hartshorne, tujuan
negara adalah menghimpun semua wilayah-wilayah menjadi satu kesatuan yang utuh
(suatu negara hukum harus berusaha agar didukung oleh segenap propinsi yang
menyusunnya demi keamanan).
BERDASARKAN PENDEKATAN FUNGSIONAL
§ Menurut Pounds, dalam mempelajari
geografi politik harus melihat beberapa hal, yaitu:
- Berimpitnya suatu negara dengan bangsa yang bersangkutan
- Sumberdaya dibuka oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat dan integritas bangsa yang bersangkutan
- Kohesi sosial dari penduduk dalam rangka loyalitas terhadap negaranya
- Pola geografis yang mendasari suatu negara
- Perniagaan dan perhubungan
- Sikap nasional dan persepsi nasional
PERKEMBANGAN PENDEKATAN DALAM GEOGRAFI
POLITIK
- Sebelum era Ritter – Humbolt
- Pengkajian peranan lingkungan yang membentuk kehidupan politik manusia (environmentalisme politis)
- Lingkungan alam menjadi guiding force
- Karl Ritter
- Teori tentang pertumbuhan negara (teori organisme: lahir, berkembang dewasa, juga bisa mati, kecuali dapat mempertahankan diri)
- Teori tentang perubahan (evolusi) kebudayaan, sehingga dapat diramalkan maju mundurnya suatu kebudayaan
- Ratzel
- Gabungan teori pertumbuhan negara (Ritter) & teori Darwin
- Keutuhan negara melibatkan perjuangan untuk mendapatkan ruang (lebensraum) yang lebih luas
- Teori ini disalahkan gunakan sehingga menjadi Geopolitik Jerman yang pseudoscientifical karena ditempeli oleh gagasan imperialisme
- Hettner
- Pendekatan khorologis, geografi politik dipandang sebagai ilmu tentang wilayah politik
- Setiap negara memiliki persamaan & perbedaan ciri wilayah dengan wilayah lain.
- Dilanjutkan dengan munculnya pendekatan morfologi & lokasional
- Dianalisis seperti unsur letak, luas, bentuk, perbatasan, ibukota dan kawasan inti.
- Adanya pertanyaan, mengapa morfologi penting dalam menelaah politik:
- Oleh Hettner, karena unsur2 ini mempengaruhi negara yang bersangkutan, dan mengarah pada pendekatan fungsional.
- Pendekatan historis / generis
- Menerangkan bagaimana negara awalnya mendapatkan perbatasan-perbatasan sekarang ini.
- Wittlesey menggabungkan antara pendekatan historis & morfologis.
- Pendekatan inventorial
- Negara dikaji dalam aspek fisik & manusia
- Mirip seperti geografi regional
- Bahasan politiknya ditekankan pada aspek sejarah, perbatasan antar negara dan konflik antar negara
- Hartshorne
- Pendekatan fungsional
- Menganalisis negara berdasarkan fungsi internal & eksternal
- Internal: meliputi kekuatan sentri fugal, sentripetal, ideologi negara & organisasi intern
- Eksternal: meliputi hubungan teritorial, hubungan ekonomi, politik & strategi (hankam)
TERITORIUM DALAM GEOGRAFI POLITIK
§ Menurut Diskhit : setiap negara
tentu meliputi & mengontrol bagian permukaan bumi tertentu & berdaulat
atasnya (negara mewujudkan gejala teritorial).
§ Teritorium bagi suatu bangsa
adalah berupa kubu tempat tinggal, dimana:
-
Suatu
bangsa membentuk kehidupan nasionalnya
-
Hidup
dari alamnya
-
Dikembangkan
sepanjang sejarah keterikatannya
-
Menyusun
identitasnya sebagai bangsa untuk dijadikan ibu pertiwi (mother land)
§ Atribut fisik dari suatu wilayah
adalah faktor-faktor alam permukaan bumi yang terdiri atas lokasi, luas
wilayah, bentuk wilayah.
§ Faktor lain yang melengkapi
seperti iklim, permukaan bumi, sumberdaya. Selain itu juga jenis kebiasaan,
corak kebudayaan & taraf pengetahuan dan teknologi
SEJARAH PERKEMBANGAN GEOGRAFI POLITIK
1. Zaman Yunani Kuno
§ Aristoteles
-
Bukunya
berjudul Politea.
-
Dua
unsur dari negara yang penting adalah jumlah penduduk & hakikat
teritorialnya (interaksi antara penduduk dengan teritorial negara).
-
Berdasarkan
kenyataan bahwa ia adalah seorang warga di suatu negara (Athena).
§ Strabo
-
Bukunya
berjudul Geographia
-
Berhasilnya
satu negara besar dibidang politik, diperlukan suatu pemerintahan yang kuat
dibawah satu orang pimpinan.
-
Fahamnya
berdasarkan pada negara yang besar (Emperium Romawi).
2. Dunia Islam
§ Ibn Khaldun
-
Bukunya
berjudul Muqaddimah (Inggris: Introduction To History).
-
Menurutnya
unsur terpenting dalam hierarki politik dunia Arab adalah kehidupan suku-suku
& adanya kota.
-
Bentuk
organisasi politik & ekonomi sebagai dua tahap yang berbeda dalam evolusi
organisasi sosial di lingkungan gurun stepa.
-
Pendekatan
Ibn Khaldun terhadap geografi manusia & politik ternyata juga dipakai oleh
filsuf politik di Eropa pada abad pertengahan hingga permulaan abad 19.
-
Ia
adalah ahli pertama yang memperhatikan relasi manusia – lingkungan secara
khusus.
3. Eropa abad 16 – 18
§ Jean Bodin
-
Bukunya
berjudul Six Livre de la Republique (enam buku dari republik).
-
Watak
nasional suatu negara ditentukan terutama oleh iklim & topografi
wilayahnya.
-
Struktur
politik dari negara merupakan suatu fungsi watak kebangsaan.
-
Iklim
& topografi berbeda menurut wilayah sebagai pengiring dari keberanekaan
lingkungan alam yang berpengaruh terhadap manusia.
§ Charles Baron de Montesqieu
-
Merupakan
penerus gagasan Bodin (iklim berpengaruh terhadap kegiatan politik suatu penduduk).
-
Menjelaskan
pula tentang perbedaan antara tradisi historis di Asia
& Eropa.
-
Terkenal
dengan Trias Politika nya
4. Awal abad 19
- Karl Ritter
-
Teori
tentang perubahan kebudayaan.
-
Isi
tesisnya: budaya manusia itu sesungguhnya adalah merupakan makhluk organis.
-
Mengakui
adanya kesejajaran diantara kondisi-kondisi yang sifatnya kultural dan yang
environtmental (lingkungan alam yang berbeda menurut tempat serta perkembangan
setiap kebudayaan).
5. Friederich Ratzel
§ Terinspirasi dari faham
Darwinisme
§ Menurutnya:
-
Negara
yang kuat membutuhkan ruang untuk hidup dan bertahan.
-
Pemekaran
batas-atas negara yang merugikan tetangganya merupakan indikasi dari kekuatan
internal serta kebutuhan untuk berkembang sebagai akibat dari pertumbuhan
penduduk negara yang bersangkutan.
-
Wilayah
luas yang padat penduduknya dikemudian hari dapat mengalami desintegrasi
(menyebarnya penduduk menjadi unit-unit kecil) sehingga terjadi pertumbuhan
atau perkembangan wilayah.
- Hukum Ratzel tentang pertumbuhan spatial negara
- Luas negara tumbuh bersama budayanya.
- Pertumbuhan negara mengikuti manifestasi pertumbuhan penduduk, yang biasanya mendahului pertumbuhan negara.
- Pertumbuhan suatu negara yang didahului aneksasi terhadap wilayah-wilayah kecil untuk disatukan dengan wilayah induk, sementara itu relasi penduduk negara dengan wilayah yang dicaplok menjadi makin erat.
- Perbatasan merupakan organ porifera dari suatu negara yang mendukung pertumbuhan dan mengamankannya, serta bersama itu ikut ambil bagian dalam segenap usaha mentransformasikan organisme negara yang bersangkutan.
- Dalam pertumbuhannya, suatu negara mencita-citakan perkembangan secara politis yang menguntungkan posisinya.
- Rangsangan pertama untuk tumbuh bagi suatu negara adalah yang datang dari luar.
- Kecendrungan umum kepada aneksasi dan amalgamasi (peleburan) teritorial sebenarnya diwariskan dan diteruskan dari negara ke negara sambil meningkat intensitasnya.
IKLIM & POLITIK
- Iklim menentukan jenis-jenis pangan yang diusahakan melalui pertanian setempat, juga mempengaruhi gaya hidup manusianya.
- Kekuasaan politik juga berkaitan dengan iklim suatu wilayah.
- Kebanyakan bangsa-bangsa yang progresif (kuat secara politik) bertempat tinggal di wilayah-wilayah iklim sedang.
- Menurut Huntington, iklim secara umum mempengaruhi kehidupan manusia dengan 3 cara:
-
Membatasi
gerakan manusia
-
Menjadi
faktor utama dalam mengontrol wujud & jenis kebutuhan materiil manusia
(pangan, sandang, papan)
-
Secara
langsung berpengaruh atas kesehatan dan energi manusia
a. Iklim Dingin
-
Zone
iklim ini terdapat di wilayah sekitar kutub dan di pegunungan2 tinggi.
-
Wilayah
padang
lumut/tundra & wilayah taiga tak dapat menampung penduduk yang banyak.
-
Yang
dapat meningkatkan kepentingan wilayah dingin ini hanyalah sifat strategisnya
bagi kegiatan militer.
-
Untuk
sumber ekonomi, khususnya wilayah taiga hanya bergantung pada hasil kayu &
bahan tambang.
-
Dengan
sendirinya tak akan tumbuh pusat2 negara yang penting.
b. Iklim Panas
-
Dapat
membatasi perkembangan politik.
-
Terdapat
di sepanjang garis equator & kawasan yang berbatasan dengan itu kearah kutub.
-
Wilayah
ini dibagi 2 berdasarkan ada atau tidaknya musim keringnya :
1. Dataran rendah tropika yang tak
memiliki musim kering
§ Udaranya panas & lembab
sehingga kurang baik bagi tempat tinggal manusia
§ Hujan yang sering terjadi
mempercepat pencucian tanah
§ Pembukaan hutan tropika
merupakan usaha yang merusak lingkungan
§ Udara yang terik & lembab
melemahkan tubuh manusia untuk bekerja keras
2. Daerah tropika yang bermusim
kering
§ Lebih memberikan kemungkinan
manusia untuk berusaha
§ Akal manusia dapat diasah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
§ Vegetasi diwilayah ini tak
selebat diwilayah panas & lembab
§ Tanahnya tak banyak mengalami
pencucian sehingga usaha pertanian mudah dilaksanakan
§ Musim kering (kemarau) agak
pendek, sehingga mengakibatkan penduduk relatif padat
§ Namun semakin kedaerah pinggir,
musim keringnya lebih panjang & curah hujan cenderung sedikit sehingga
muncul daerah stepa/sabana
- Menurut Huntington, peradaban tropika bercirikan:
-
Bersifat
intrusif, mampu muncul pada awalnya saja, kemudian mundur dan menghilang
-
Munculnya
kerajaan besar di Jawa & Kamboja bersama dengan datangnya kaum imigran dari
Hindustan
-
Runtuhnya
karena tak mampu mewariskan kepada penggantinya
- Artinya: peradaban tropika tergantung pada keturunan, lingkungan alam & warisan kultural.
- Selanjutnya, untuk kawasan stepa Eropa Timur & Asia Tengah dicirikan:
1. Penduduknya kaum nomadi yang
penuh energi
2. Mereka menyerbu wilayah2 agraris
untuk bertahan sebagai bangsa beradab ratusan tahun berikutnya
c. Iklim yang cocok
§ Favorable climatic zones sekarang ini adalah Eropa Barat
& Amerika Serikat, tapi zaman sebelumnya adalah Mesir & Babilonia yang
merupakan pusat peradaban super.
§ Menurut SF. Markham (Climate
and the Energy of Nation), dapat dijelaskan bahwa suatu tipe iklim dapat
dipandang cocok bagi kemajuan manusia apabila manusianya mampu beradaptasi
& hidup layak dalam kondisi iklim yang bersangkutan.
§ Terjadi pergeseran lokasi
peradaban kearah kutub (kutub utara). (daerah beriklim sedang)
§ Wilayah yang terlalu dingin
& panas tidak akan dijadikan pusat peradaban.
§ Daerah beriklim sedang yang
basah merupakan wilayah yang cocok, terbagi atas:
1. Wilayah lintang tengah
-
Suhu
udaranya sejuk & terjadi perubahan2 musim
-
Bangsa2
yang penting kekuasaannya menempati zone iklim sedang yang basah.
-
Pemusatan
kekuatan politik ada ditiga lokasi: (1) Amerika Utara bagian tengah, (2) Eropa,
(3) Timur Jauh.
-
Sedang
dibelahan bumi selatan, Argentina,
Chili di Amerika Selatan, Australia & New Zealand, Uni Afrika Selatan.
2. Wilayah lintang rendah &
dataran tinggi
-
Perkembangan
politiknya lambat.
-
Kawasan2
yang luasnya terbatas
-
Topografi
kasar dengan tingkat erosi yang tinggi
d. Homogenitas vs Kompleksitas
§ Kondisi2 iklim yang berbeda-beda
di suatu wilayah yang didiami suatu bangsa tertentu berpengaruh pada
penduduknya maupun pada struktur negara yang bersangkutan.
§ Homogenitas iklim menguntungkan
bagi kesatuan politis suatu nasion, tetapi sebaliknya heterogenitas iklim
terutama yang terlalu ekstrim dapat menciptakan desintegrasi politik di suatu
negara.
e. Iklim & Peperangan
§ Merupakan faktor penting yang
berpengaruh dalam peperangan berdasarkan panjangnya, seluk beluk pelaksanaannya
dan sukses/gagalnya.
§ Pada masa perang iklim harus
diperhitungkan baik di front depan maupun front belakang.
§ Iklim dalam persebarannya serta
variasi musim sepanjang tahun besar pengaruhnya atas sukses/gagalnya peperangan
§ Para ahli strategi peperangan harus
mengerti tentang climatic timing.
1. Home front (front belakang)
- Mempengaruhi kemampuan negara untuk melakukan peperangan, karena ini berkaitan dengan struktur perekonomian bangsa.
- Peperangan modern pasti memperhitungkan berbagai kebutuhan seperti peningkatan produksi pangan, tekstil, peralatan militer, dll.
- Pemerintahan menggalakkan efisiensi tenaga manusia yang nantinya akan meningkatkan suplai pangan & kegiatan tenaga kerja penduduk (ini tergantung pada kondisi iklim).
2. Pada front depan (medan perang)
- Efesiensi pasukan yang bertempur tergantung pada kesehatan tubuh serta semangat yang pengaruhnya berasal dari luar seperti iklim lokal/regionalnya.
- Kesejahteraan pasukan tergantung pada banyaknya tentara & mutu pangan yang dikirim dari home front.
- Menang/gagal strategi perang ada hubungannya dengan kondisi front.
LETAK, LUAS & BENTUK NEGARA
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN POLITIK
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN POLITIK
LETAK NEGARA HUBUNGANNYA DENGAN POLITIK
§ Letak (location) suatu negara
merupakan faktor tunggal yang paling penting diantara faktor alam-geografis.
§ Letak, luas (size) & bentuk
(shape) mewujudkan physical attributes of territory.
§ Letak memiliki arti yang banyak,
al:
- Dalam hubungannya dengan lintang & bujur astronomis
- Dalam hubungannya dengan daratan & lautan
- Dalam hubungannya dengan negara2 lain
- Berdasarkan accesibility & kaitannya dengan letak strategis bagi pihak yang berkepentingan (secara militer, politik atau ekonomi)
- Letak Astronomis
Berkaitan dengan:
a. Corak iklim yang bersangkutan;
berhubungan dengan hasil pertaniannya, sumberdayanya (seperti jenis hutan).
b. Mempengaruhi kehidupan
perekonomian penduduk/negara (hasil yang diekspor/impor).
c. Hubungan dengan negara lain;
berkaitan dengan fasilitas perhubungan darat, laut & udara.
d. Peradaban awal umat manusia juga
berhubungan dengan lokasi astronomis (dari 300LU secara bertahap peradaban
bergeser kearah utara yang beriklim sedang).
- Letak Dihubungkan dengan Daratan – Lautan
- Misalnya Rusia sebagai negara besar yang sentrumnya ada dipedalaman menjlankan politik laut terbuka/politik air hangat (mencari laut yang pelabuhannya tak terganggu musim dingin).
- Indonesia yang terdiri atas kepulauan, perhubungan antar daerah menjadi dipermudah baik dimasa damai maupun dimasa perang.
- Terdiri dari :
a. Lokasi maritim
- Pengaruh lautan terhadap budaya serta struktur politik suatu bangsa dapat beraneka tergantung dari seluk beluk pantai lautan yang bersangkutan (misal perdagangan).
- Lokasi maritim yang berbatasan dengan laut, misalnya:
-
Berbatasan
dengan satu laut, seperti: negara2 dibenua Afrika & Amerika Selatan
-
Berbatasan
dengan dua laut, seperti: Kanada,
AS, Meksiko di Amerika Utara,
Spanyol, Italia, Yunani di Eropa Selatan & Mesir
-
Berbatasan
dengan tiga laut, seperti: Perancis (Atlantik, L. Tengah & L. Utara), AS
& Kanada, Turki (L. Hitam, L. Tengah & L. Aegea)
-
Berbatasan
dengan banyak laut (≥ empat laut) seperti: Australia, Rusia & Indonesia
(L. Pasifik, L. Hindia, L. Cina Selatan & L. Sulu)
b. Lokasi Kontinental
- Derajat kontinentalitas dari negara yang berlokasi kontinental berbeda beda, tergantung dari faktor2 seperti: jumlah negara tetangganya langsung, ciri2 tafal batasnya & menarik tidaknya negara yang bersangkutan.
- Contoh negara yang tak berbatasan sama sekali dengan laut: di Eropa seperti Swis, Hongaria, Cekoslovakia, di Amerika Selatan seperti Bolivia & Paraguay, di Asia seperti Thailand, Bhutan, Mongolia
3. Letak Dihubungkan dengan Negara2
Lain
- Berkaitan dengan letak ketetanggan, letak relatif/nisbi & letak berdekatan
- Bertetangga dengan negara lain maksudnya tak hanya sekedar berada didekatnya tetapi harus diperhatikan kuat, lemah/sama potensinya (politik, militer, sumberdaya, ekonomi, dll)
4. Letak dalam Makna Accesibility
- Berkaitan dengan mudah/sukarnya dicapai
- Lokasi sentral & periferis/pinggiran sangat menentukan perkembangan negara yang bersangkutan karena berhubungan dengan penduduk, transportasi, ekonomi, sosial & politik
- Contoh negara dengan letak sentral: Jerman (Eropa Barat) pada PD dipecah menjadi Jerman Barat & Timur
- Contoh negara dengan letak periferis adalah Australia & New Zealand, berkiblat ke Eropa & AS (budaya AngloSaxon) selalu merasa terganggu oleh kekuatan Asia Tenggara & Timur
- Letak Strategis
- Berarti menguntungkan bagi peperangan, selain itu juga diperhitungkan makna politis, militer juga ekonomis
Perubahan Nilai Letak/lokasi
- Berkaitan dengan letak relatif
- Letak/lokasi dipermukaan bumi sifatnya tetap tapi nilai politis serta impilkasinya selau berubah menurut perkembangan zaman (berdasarkan ruang & waktu)
- Hal yang mengubah nilai lokasi, al:
-
Akibat
kemajuan teknologi transportasi & komunikasi
-
Pola
persebaran pusat2 militer-politik secara global (internasional) dapat
bergeser/berganti
-
Pandangan
yang berubah pada para pengambil keputusan politik dalam kurun waktu sejarah
tertentu
LUAS NEGARA SEBAGAI FAKTOR POLITIK
§ Negara2 besar mempunyai
keuntungan dapat mengadakan perdagangan bebas dengan lebih banyak bangsa lain
dibandingkan negara kecil.
§ Negara2 besar memiliki
perwakilan dimana-mana disegala jenis hubungan sehingga perdamaian lebih
terjamin, sedang negara kecil diancam oleh bahaya perpecahan dari dalm sendiri.
§ Perbatasan negara kecil penuh
dengan permasalahan yang berlatar belakang SARA bahkan agama.
§ Negara yang sempit dalam masa
perang mudah terpencil sehingga tak berkutik, sebaliknya negara yang luas
karena cakupan perbatasannya hingga kemana-mana masih mampu memasukkan bahan2
yang dibutuhkan ( misal: Rusia oleh Jerman & Cina oleh Jepang dalam PD)
§ Tetapi luas negara juga belum
tentu menjamin kemerdekaan bahkan menjadi daerah jajahan, contoh: Sudan &
Kongo (jajahan belgia)
§ Tak selalu negara kecil
merugikan,ini terbukti ada negara2 kecil yang kesatuannya baik sehingga mampu
maju sebagai negara yang terkenal seperti Belanda & Belgia (memiliki
wilayah jajahan), Swis & negara2 di Skandinavia (Norwegia, Swedia, Denmark).
§ Makin luas suatu negara besar
kemungkinan memiliki penduduk yang banyak & sumberdaya alam yang kaya, ini
menentukan potensi politik & ekonomi negara yang bersangkutan (misal: Kanada, AS,
Rusia, Cina).
§ Dalam hal hankam, negara yang
luas besar kemungkinan untuk bertahan terhadap invasi dari luar, untuk keamanan
menguntungkan penyebaran penduduk sehingga tak terpusat pada suatu tempat.
§ Seiring dengan perkembangan
zaman (didukung kemajuan teknologi), luas/sempitnya suatu negara &
hubungannya dengan kemajuan diberbagai bidang (politik, ekonomi, militer &
hankam) tergantung kepada penduduk setempat.
BENTUK NEGARA HUBUNGANNYA DENGAN POLITIK
1. Fungsi Bentuk Negara
§ Sangat penting jika dihubungkan
dengan pertahanan & juga pemerintahan intern. Misal :
a. Bentuk yang kompak
-
Membatasi
jumlah transportasi (dalam makna waktu & biaya) diantara wilayah pinggiran
& pusatnya negara yang bersangkutan
-
Membantu
kesatuan & keterkaitan intern negara
-
Bentuk
kompak yang ideal adalah suatu lingkaran (semakin bentuknya mendekati lingkaran
semakin erat hubungan pusat & pinggiran sehingga fungsinya utuh)
-
Lokasi
ibukota ditengah wilayah negara, keuntungan ikatan politis semakin banyak
-
Dari
segi pertahanan menguntungkan dalam menghadapi serbuan musuh dari luar
-
Contoh
negara kompak pentagon adalah Perancis
b. Bentuk memanjang (elongated
shape)
-
Menyulitkan
bidang lalulintas & komunikasi disepanjang wilayah negara
-
Merugikan
bidang pemerintahan maupun pertahanan negara
-
Contoh
negara yang bentuknya memanjang adalah chili, norwegia & czekoslovakia
- Pada kenyataannya bentuk wilayah yang kompak / memanjang masing2 memiliki keuntungan & kerugian, ini tergantung dari situasi budayawi & geografi – politik wilayah yang bersangkutan.
2. Klasifikasi Bentuk Wilayah
§ Dikshit membaginya menjadi
beberapa kelas, yi:
a. Memanjang (elongated /
attenuated). Memiliki rata2 panjang enam kali dibandingkan dengan lebarnya.
Contoh: Chili (panjang U-S ± 4.160 km & lebar B-T ± 160 km), Norwegia, Swedia, Togo,
Gambia, Panama & Malawi.
b. Kompak (compact). Jarak dari
pusat wilayah negara ketepinya hampir sama. Contoh: Perancis,
Uruguay, Belgia, Polandia, Sudan
& Afganistan.
c. Berekor (prorupt). Bentuknya
hampir kompak tetapi masih mempunyai semacam tambahan wilayah berbentuk koridor
yang menggantung pada tubuh wilayah (bermanfaat karena strategis). Contoh: Zaire, Namibia, Birma & Thailand.
d. Terpisah (fragmented). Wilayah
terpecah menjadi dua, sehingga wilayahnya terpisah lokasinya ( merugikan
berkaitan dengan pertahanan & keutuhan intern). Terbagi atas: kontinental,
contoh: Pakistan (Pakistan
Barat & Pakistan Timur, merdeka menjadi Bangladesh)
& insular, contoh: Indonesia,
Jepang & Filipina.
e. Terjepit (perforated). Wilayah
negara seluruhnya ada di dalam tubuh wilayah negara lain (yang lebih besar).
Contoh: (a) enclave/inlier: Vatikan dalam Italia,
Lesotho dalam Republik
Afrika Selatan, (b) exclave/outlier: Pakistan Timur (skg Bangladesh) exclave dari Pakistan Barat, Malaysia dipulau Kalimantan.
IMPLIKASI SOSIAL
DARI LETAK, LUAS & BENTUK NEGARA
1. Faktor Kependudukan dalam
Geografi Politik
§ Jumlah penduduk
a. Seiring kemajuan teknologi juga
diiringi dengan bertambahnya jumlah penduduk dan ini sangat mencemaskan.
b. Jumlah penduduk erat kaitannya
dengan tersedianya SDA dan kualitas SDMnya.
c. Penduduk adalah potensi negara
disisi lain juga bisa menjadi beban negara. (Mengapa?)
§ Kepadatan & persebaran
penduduk
a. Kepadatan penduduk &
persebaran penduduk yang tidak merata disuatu wilayah dapat menciptakan nafsu
pada wilayah yang bersangkutan untuk mengadakan ekspansi secara teritorial.
c.
Kualitas
penduduk
§ Seiring dengan perkembangan
kemajuan teknologi, kualitas penduduk dalam geografi politik merupakan unsur
yang lebih penting dibandingkan dengan jumlah & persebarannya.
§ Kelebihan penduduk &
keterbelakangan terdapat pada negara2 yang rendah taraf pendidikannya,
kesehatannya & kualitas tenaga kerjanya, sehingga menimbulkan masalah dalam
bidang sosial & ekonomi.
§ Pemecahannya al: mengontrol
pertambahan penduduk. (Yang lain?)
d. Struktur kependudukan
§ Ini berdasarkan al: usia, seks,
angka kematian, taraf efisiensi, diversitas etnik-kultural.
§ Metode yang digunakan untuk
melukiskan penduduk adalah melalui piramida penduduk
2. Diversitas Etnik-Kultural
§ Tipe negara berdasarkan
komposisi etnik-kulturalnya:
a. Yang seluruh penduduknya mencerminkan
suatu kelompok homogen komplit.
b. Yang mayoritasnya merupakan
suatu kelompok yang kompak tetapi ada berbagai minoritas kecil yang tersebar
diseluruh pelosok negara.
c. Yang penduduknya dapat secara
mayoritas berdasarkan jumlah kelompknya, tetapi dibidang tertentu menjadi
kelompok minoritas (misal: bahasa).
3. Struktur Ekonomi & Sistem
Sirkulasi
§ Kekuatan ekonomi suatu negara
merupakan basis kriteria bagi kekuatan militer & politik.
§ Faktor yang menjadikan negara2
dalam sejarah dunia menjadi hebat, selain itu juga berkaitan dengan hubungan
perniagaannya.
§ Ini juga didukung dengan
sirkulasi (transportasi & komunikasi), karena politik tidak hanya bersifat
lokasi & luas wilayah (sifatnya statis) tapi juga menyangkut organisasi
spatial yang bersifat dinamis.
§ Sirkulasi: pemindahan/gerakkan
dari segala yang ada dipermukaan bumi, seperti manusia, barang, modal, berita
maupun gagasan dalam rangka aktivitas manusia.
§ Dalam geografi politik, sistem
sirkulasi yang mantap & kuat merupakan penjamin keselamatan dalam menghadapi
agresi dari luar/dalam.
4. Model2 Wilayah Negara secara
Morfologis
§ Model morfologi wilayah negara
menurut Whebell :
a. Model dunia lama
§
Dunia
lama artinya Asia, Afrika & Eropa,
lahirnya negara2 berdasarkan etniknya.
§
Mula2
yang ada berupa inti2 kelompok penduduk yang saling bergabung untuk membentuk
kekuatan & menguasai ruang2 dipermukaan bumi.
§
Setelah
mapan & aman lalu mencoba berinvasi kekawasan tetangganya, sehingga
wilayahnya dapat berubah dari yang aslinya.
§
Antara
dua pusat kekuasaan, masing2 memiliki perbatasan etnik & politik.
b. Model dunia baru
- Dunia baru yang dimaksud adalah Amerika & Australia
- Lahirnya unit politik/negara tak ada hubungannya dengan kelompok etnik (morfologi wilayah negara tidak memiliki latar belakang perbedaan dalam hal etnik)
- Perbatasan2 politik dari negara2 pada umumnya bersifat geometris (mengikuti garis lintang & bujur permukaan bumi) & tidak ada kaitannya dengan persebaran suku/kelompok masyarakat.
- Pelajari kembali geografi regional negara2 dibenua Amerika & Australia!
c. Model dunia ketiga
- Adalah negara2 baru di Asia & Afrika
- Merupakan peralihan antara dunia lama & dunia baru, & ini berkaitan dengan latar belakang proses perkembagan kultur-historis masing2 negara
- Pusat2 ekonomi yang muncul selama zaman penjajahan dapat menjadi pusat baru dari negara yang baru.
- Perbatasan internasional & pengelompokan etnik dipengaruhi oleh pengalaman penjajahan dimasa sebelumnya
PERBATASAN DALAM GEOGRAFI POLITIK
§ Diistilahkan dengan kata boundary
& frontier
§ Boundaries adalah garis2 yang
mendemarkasikan batas2 terluar dari wilayah suatu negara.
§ Frontiers mewujudkan zone2
(jalur) dengan lebar yang beraneka yang memisahkan dua wilayah yang berlainan
negaranya.
§ Pengaturan diperbatasan harus
ada karena tanpa itu akan menimbulkan berbagai masalah
§ Berakhirnya fungsi suvereinitas
suatu negara dan mulai berlakunya suvereinitas dari negara lain berada
diperbatasan.
§ Perbatasan dinamakan frontier
karena letaknya berada didepan (front) atau dibelakang (hinterland) suatu
negara.
§ Perbatasan dikatakan boundary karena
fungsinya mengikat/membatasi (bounds/limit) suatu unit politik, semua yang
terdapat didalamnya telah terikat menjadi satu.
§ Paling tepat dipakai jika negara
dipandang sebagai unit spatial yang berdaulat., karena suatu teritorial pasti
memiliki kedaulatan & diperintah oleh suatu negara.
§ Krisof membedakan frontiers
& boundaries, sbb:
- Frontier berorientasi keluar, sedang boundaries berorientasi kedalam
- Frontier merupakan manifestasi dari kekuatan2 sentrifugal, sedang boundary merupakan manifestasi dari kekuatan2 sentripetal
- Frontier merupakan suatu faktor integrasi negara2 disatu pihak, sedang suatu boundary merupakan faktor pemisah
§ Selanjutnya Moodie membedakan
frontiers & boundaries dengan memperhatikan jenis gejla tepi/pinggiran, yi:
- Frontier bersifat transisional antara wilayah2 geografi, sedang boundaries murni politis sifat & fungsinya
- Frontier berwujud wilayah (alami menempati permukaan bumi), sedang boundary berwujud garis (sifatnya artifisial yi ciptaan manusia)
- Frontier lebih menyangkut masa lampau, sedang boundary lebih menyangkut masa kini & sifatnya mutlak
- Fontier tak dapat diubah/digeser (berubah jika kehilangan fungsinya), sedang boundary tak dapat berubah sama sekali karena disana tmpak dua kekuatan sedang beradu
Klasifikasi Perbatasan Internasional
4. Perbatasan internasional dibagi
menjadi dua golongan:
a. Mengikuti sistem penggolongan
fungsional
§ Didasarkan atas sifat relasi
diantara garis2 perbatasan & perkembangan cultural landscape dari negara2
yang dipisahkan.
§ Hartshorne mebedakannya menjadi
4 jenis:
1. Antecedent boundaries
(perbatasan duluan)
-
Dibuat
dibenua Amerika yang masuk benua baru
-
Saling
bersaing mendahului memasang batasnya yang terluar
-
Terbentuknya
sebelum terjadi bentang lahan budaya
2. Subsequent boundaries
(perbatasan susulan)
-
Terjadi
setelah ada cultural landscapes (mengikuti perbatasan etnik-kultural)
-
Dibuat
setelah ada perundingan bersama serta persetujuan antar beberapa negara yang bersangkutan
3. Superimposed boundaries
(perbatasan tumpukan)
-
Pembuatannya
juga setelah ada bentang lahan budaya, tetapi tidak ada konform dengan
pembagian sosiokultural dikarenakan diluar dua pihak yang seharusnya berunding
terdapat kekuasaan 2 luar yang ikut berkepentingan
4. Relic boundaries (perbatasan
peninggalan)
-
Perbatasan
berupa garis yang telah kehilangan fungsi politisnya dibentang budaya
-
Terjadi
apabila suatu negara kecil dicaplok oleh negara besar lainnya
- Mengikuti sistem penggolongan morfologi
§ Perbatasan yang sifatnya fisis
(mengikuti bentang alam kodrat) seperti rawa, sungai, danau, pegunungan, hutan
dan gurun pasir
§ Disebut juga perbatasan alami
(natural boundaries)
§ Ada perbatasan yang dicanangkan
berupa garis alami menerobos bentang alam berupa garis geometris mengikuti
lintang & bujur permukaan bumi (artificial boundaries)
§ Perbatasan alami, al:
- Perbatasan berupa pegunungan
-
Memberikan
manfaat yang besar dalam pertahanan
-
Sifatnya
juga stabil
-
Seiring
dengan kemajuan teknologi transportasi & komunikasi sifatnya jadi berubah.
2. Sungai sebagai batas
internasional
§ Memiliki keuntungan, al:
-
Sungai
dapat dilukiskan dengan jelas pada peta
-
Cukup
sempit dibandingkan pegnungan
-
Dapat
cukup lebar, sehingga pada masa damai dapat bermanfaat bagi dua negara yang
saling bertetangga mis: perdagangan
3. Perbatasan berupa hutan, rawa
& gurun
§ Dijadikan perbatasan antara dua
negara yang saling bertetangga atau antara dua/lebih wilayah budaya
4. Perbatasan geometris
§ Berupa garis lurus yang
mengikuti garis lintang & garis bujur
§ Terjadi pada benua2 baru
(Amerika & Australia), yaitu pada negara2 bagian atau negara2 jajahan oleh
negara penjajah
5. Perbatasan antropogeografis
§ Dipakai untuk membatasi wilayah2
yang berlainan bahasa, adat, agama, dll yang juga merupakan batas wilayah
kebangsaan (nasionalitas)
INDONESIA DENGAN POSISI SILANGNYA
1. Wawasan Nusantara
§ Sebagai cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri & lingkungannya, didalamnya termuat 3 unsur yi:
-
Wadah;
kepulauan yang dimasa lampau disebut Nusantara
-
Isi;
cita2 bangsa, sifat/ciri2 (manunggal & menyeluruh)
-
Tata
laku; mencakup lahiriah & batiniah
§ Indonesia sebagai suatu negara yang
terdiri atas ribuan pulau, mempunyai wilayah perairan yang dikelilingi oleh
Samudera Hindia & Samudera Pasifik, juga diapit oleh dua benua yi Asia
& Australia
§ Disebut juga tanah air
§ Utara-Selatan ada benua2,
Timur-Barat ada samudera2 sehingga dikatakan sebagai posisi silang (ditengah
percaturan lalu lintas kehidupan dunia yang sangat ramai)
2. Geostrategi Indonesia
§ Posisi silang Indonesia
membawa keuntungan terkait dengan lalulintas
kehidupan didunia (mis: jalur perdagangan)
§ Membawa kerugian berupa ancaman
dari luar terutama menyangkut SDA (mis: Belanda tertarik dengan rempah2 Maluku,
Jepang tertarik dengan minyak bumi)
§ Posisi silang terkait dengan
aspek non fisis geografis, al:
a. Secara demografis, jum;ah
penduduk Indonesia
yang cukup besar
b. Secara ideologis, negara
Pancasila diapit oleh negara liberalis di Selatan & sistem komunis di Utara
c. Secara politis, negara Indonesia terletak antara sistem demokratis
parlementer di Selatan & sistem diktator proletariat di Utara (Asia daratan bagian Utara)
d. Secara ekonomis, terletak antara
sistem ekonomi liberal (kapitalis) di Selatan & sistem ekonomi terpusat di
Utara
e. Secara sosial, terletak antara
individualisme di Selatan & komunis-sosialisme di Utara
f. Secara kultural, terletak antara
kebudayaan Barat di Selatan & kebudayaan Timur di Utara
g. Secara hankam, terletak antara
sistem pertahanan kontinental (kekuatan darat) di Utara & sistem pertahanan
maritim di Barat, Timur & Selatan
- Dengan posisi silang Indonesia, 2 kemungkinan yang ditawarkan sebagai bangsa yang berdaulat, yi:
a. Membiarkan diri terus menerus
menjadi objek & lalu lintas kekuatan serta pengaruh luar, atau
b. Ikut serta mengatur lalu lintas
kekuatan & pengaruh luar sehingga Indonesia ikut memainkan peranannya
sebagai subjek dalam arti mampu bermain sebagai kekuatan yang sentrifugal
3. Geopolitik Indonesia
§ Sesuai dengan Pancasila,
geopolitik Indonesia dipandang sebagai pengetahuan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan konstelasi geografis negara Indonesia dengan memanfaatkan
keuntungan letak geografis untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan
nasional & berbagai penentuan kebijakan secara ilmiah, berdasarkan realitas
yang ada dengan cita2 bangsa Indonesia.
§ Bedanya dengan geopolitik
Jerman:
a. Geopolitik adalah doktrin negara
dibumi
b. Geopolitik adalah doktrin
perkembangan politik diusahakan atas hubungannya dengan bumi
c. Geopolitik adalah ilmu yang
mempelajari organisme politik dari ruang susunannya
d. Geopolitik dalah landasan ilmiah
bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup suatu organisme
negara untuk mendapatkan lebensraum-nya
4. Lautan Kita dalam Politik
§ Sejarah hukum laut internasional
Pada
abad ke-17 dikenal 2 konsepsi pokok, yi:
-
Res
Nullius (laut
tak ada yang memilikinya) sehingga dapat diambil & dimiliki oleh masing2
negara.
-
Res
Communis (laut
adalah milik bersama masyarakat dunia), karena itu tak dapat diambil atau
dimiliki oleh masing2 negara.
§ Negara dapat saja memiliki
lautan sepanjang pantainya, tetapi laut lepas harus untuk umum/sifatnya bebas
(masalahnya berapa lebar laut bagi negara pemilik tak sama!)
- Negara Indonesia dalam menafsirkan kenusantaraan (archipelago), al:
1. Suatu kesatuan utuh dari wilayah
yang batas2nya ditentukan oleh laut yang lingkungannya berisi pulau2
2. Kepualuan dengan perairan
diantaranya sebagai kesatuan untuh dengan unsur air sebagai penghubungnya
§
Artinya
wujud nusantara adalah wilayah negara Republik Indonesia
- Zaman Hindia Belanda (1939) lebar laut wilayah kita diukur dari garis rendah dipantai masing2 pulau.
- Tahun 1957, Deklarasi Juanda menentukan 12 mil (yang mendasari konsep Nusantara 1957).
- Konsep Nusantara 1969 tentang landasan Indonesia mengklaim luas wilayah RI dari 2.207.087 km2 menjadi 3.166.165 km2 (bertambah 145% dari semula)
- Tahun 1980 Indonesia mengumumkan Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) selebar 200 mil diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia.
- Dizone ini, segala sumberdaya hayati maupun alami lain yang berada di dasar laut & di bawah laut menjadi hak eksklusif negara RI (segala kegiatan eksplorasi, eksploitasi & riset di zone ini harus mendapat izin terlebih dulu dari pemerintah RI).
- Pengumuman ZEE terutama didorong oleh 2 faktor yi:
-
Semakin
terbatasnya persediaan ikan
-
Demi
pembangunan nasional Indonesia
- Perselisihan Indonesia – Australia pada akhir dasawarsa 1980-an mengenai Celah Timor yang kaya akan minyak bumi didasar laut, menunjukkan pentingnya ZEE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar